Kamis, 19 September 2019

Selamat Datang di Madinah

Bagi jamaah haji dan umrah, Madinah adalah sebuah kota yang selalu menyimpan kenangan yang tak terhapuskan. Kota yang menyimpan sejuta jejak-jejak risalah Nabi Muhammad SAW. Kota yang menjadi basis Rasulullah SAW dalam menerapkan syariat Islam secara sempurna. Kota yang memberikan pembelaan kepada dakwah Islam di saat sebagian kaum kerabat Rasulullah SAW sendiri dari suku Qureys mendustakan.

Memasuki kota Madinah, para jamaah akan melihat dari kejauhan kubah hijau dan menara Masjid Nabawi yang menjulang tinggi. Menara-menara itu seolah-olah mengucapakan, "Ahlan wa sahlan bi hudurikum, ya Dhuyufurrahman" (Selamat datang atas kehadirannya, wahai Tamu Allah) dari kejauhan. Setelah cek in hotel, biasanya jamaah sudah tidak sabar untuk segera menuju Masjid Nabawi.

Memasuki Masjid Nabawi kita akan disambut dengan gerbang pintu masuk yang jumlahnya 40 pintu. Hal penting pertama yang harus dihafalkan adalah dari pintu berapa anda masuk ke Masjid Nabawi pertama kali. Patokan ini penting agar kita tidak tersesat jalan di hari-hari kita berada di Madinah. Bayangkan kalau kita tidak hafal nomor pintu, maka sangat mungkin saat kita keluar di Masjid, kita akan terbawa arus jamaah ke pintu lainnya. Inilah yang biasanya membuat jamaah sulit menemukan hotelnya.

Memasuki halaman Masjid Nabawi kita akan disambut dengan pemandangan payung-payung raksasa di sepanjang pelataran Masjid. Payung-payung ini akan otomatis membuka ketika pagi bersamaan dengan matahari terbit dan akan menutup pada sore hari bersamaan dengan matahari tenggelam. Sebagian jamaah mengabadikan membuka dan menutupnya payung ini di ponsel mereka.

Di Masjid Nabawi pintu masuk laki-laki dan wanita terpisah, sehingga jamaah tidak akan bercampur (ikhtilat). Walaupun ketika jalan menuju pintu masuk Masjid sangat mungkin berpapasan jamaah laki-laki dan perempuan. Sebelum masuk ke Masjid, biasanya pembimbing akan menunjuk meeting point (tempat pertemuan) setelah keluar dari Masjid untuk kembali ke hotel. Biasanya di dekat pintu gerbang masjid nomor berapa atau dekat toilet nomor berapa yang disepakati. Ini untuk memudahkan jamaah dalam menemukan jalan kembali ke hotel atau melakukan ziarah di seputar Masjid Nabawi.

Selamat menikmati ibadah di Masjid Nabawi, perbanyak membaca sholawat Nabi Muhammad SAW karena Madinah adalah Kota Nabi SAW. Samapikan salam dan shalawat kami yang di tanah air untuk Baginda Rasulullah SAW. Allahumma shali 'ala sayidina Muhammad, wa ala alihi sayidina Muhammad.

Ya Nabi salam 'alaika, Ya Rasul salam 'alaika, Ya Habib salam 'alaika, Shalawatullah 'alaika.

Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita semua. Aamiin.

@aburobbani





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Waktu Terbaik untuk Berangkat Umrah

Setiap keluarga Muslim bisa memilih waktu terbaik untuk berangkat umrah. Berbeda dengan haji yang hanya bisa dilaksanakan di bulan haji (Dzu...